Setelah beberapa waktu lalu pengumuman kelulusan anak SMA se-Indonesia dilaksanankana, hari giliran ini anak SMP yang dag dig dug dengan pengumuman lulus/tidak lulus tersebut. "Tidak Lulus" mungkin merupakan dua kata yang sangat mengerikan bagi siswa-siswi kelas tiga SMP saat ini. Setelah enam semester mereka belajar akhirnya UN (Ujian Nasional) lah yang masih menjadi faktor terbesar untuk menentukan kelulusan. itulah sistem pendidikan bagi sekolah menengah di negara ini yang harus di taati.
Kalo "Lulus" yang tertera di kertas pegumuman pastilah bahagia, mungkin corat-coret seragam.
Tapi kalo yang muncul kata "Tidak Lulus" bagaimana? menangis? malu? hancur? yah..bisa saja itu terjadi dan rencana corat-coret seragam pun gagal kalian hadiri.
Kata "Tidak Lulus" bukan hanya momok bagu siswa tapi juga bagi pihah sekolah. Inilah yang sering membuat pihak sekolah melakukan segala cara (meski harus curang) agar siswa didiknya lulus 100%, sebab ini akan berpengaruh bagi citra sekolah itu sendiri. Tapi menurut saya gak perlu jika pihak sekolah sampai harus curang demi angka 100% tadi. ini hanya akan memperburuk pendidikan di sekolah itu sendiri. Bagaimana jika siswa lulusan sekolah A (yang 100% lulus) ternyata tidak bisa menunjukan kualitasnya di sekolah lanjutan? bukankah yg penting kualitas kelulusan, bukan kuantitas?
Tapi saya berharap hari ini semua siswa SMP kelas tiga di Indonesia "murni" lulus 100%.
iya yah.
ReplyDeletekebayang waktu masa masa pengumuman.
hal yang paling ditakutkan adalah kata tidak lulus.
kenapa bisa seperti itu, ya kita memang harus lulus kalau tidak dunia seakan berhenti pada detik itu juga.
Tapi itu kan hanya pikiran pada saat itu saja.
antara kualitas dan kuantitas,
kuantitas penting untuk sekolah dan kepopulerannya.
tapi kualitas penting untung murid murid yang lulus.
selamat untuk yang telah lulus...