Hari ini gue bangun jam 11.00 WIB. Cukup puas setelah semalam tadi gue terombang-ambing di Jakarta bareng Tia (bukan nama samaran kok). Hehe
Gue berangkat jam 06.15 WIB dari Bandung ke Jakarta hari Sabtu kemarin. Nemenin Tia seleksi kerja di salah satu BUMN yang tesnya di gedung Manajemen PPM Menteng Jakarta Pusat. Selesai tes kami ketemuan sama teman yang baru tunangan sekalian ada keperluan dan makan siang di PH Jakarta Teater. Lumayan ditraktir Pizza. hehe. Setelah bla...bla...bla...ngobrol ngalor-ngidul, temen kami + tunangannya pamitan untuk ke Blok M. Sambil nunggu hasil tes gue & Tia mutusin buat jalan-jalan. Kali ini kami bener-bener Jalan loh. Sambil menikmati semrawut Ibu Kota kami jalan dari Sarinah ke Monas, Menikmati udara Jakarta yang sebenarnya gak bisa dinikmati. Dari Monas kami lanjut ke Menteng, sampe Tugu Tani kami mulai ngebahas soal kecelakaan maut beberapa waktu lalu yang berakibat banyaknya korban meninggal. Kami memandang dengan mindset horror ke arah Halte tempat kejadian. Tapi yang unik dari jalan-jalan siang itu adalah Tia sejenak memutus syaraf pengontrol rasa rasa malunya dengan berjalan telanjang kaki di trotoar, sebenarnya itu karena kakinya mulai sakit akibat berjalan jauh pakai pantofel. Dia cuek meski banyak yang memandang ke arahnya selama perjalanan. Wanita yang keren. :D
Sampailah kami di depan gedung Manajemen PPM lagi. Mampir di warung kecil menikmati Es dengan Teh Botol. Memakan beberapa gorengan dan ke Mushola gedung B untuk Sholat Ashar. Selesai itu kami duduk di teras gedung bareng puluhan peserta seleksi yang juga lagi nunggu hasil tes yang dijanjikan keluar jam 18.00 WIB. Sambil ngobrol gak kerasa udah Adzan Magrib, Kisah malam kami yang gila di Jakarta dimulai setelah Sholat Magrib. Hasil tes gak juga keluar dan wajah-wajah BeTe mulai bermunculan di teras gedung begitu juga kami, mulai naluri kritis keluar dari mulut kami. Katanya Jam enam tapi kok udah jam tujuh lewat belum juga diumumin sih? Kaya gini toh kerja orang2x BUMN? gak On Time! Semau-mau gini kerjanya!. dan kalimat-kalimat lain keluar di sela pembicaraan.
Belum lagi kami takut ketinggalan Baraya Travel tujuan Bandung yang udah kami pesan untuk keberangkatan jam 20.00 WIB di Plaza Menteng Huis. Akhirnya kami putuskan, setelah jam 19.45 WIB pengumuman belum juga keluar kami minta tolong Stranger di sana untuk melihat hasil tes Tia mengirim hasil tesnya via SMS. Setelah terburu-buru ke pul Baraya di Menteng Huis, ternyata yang kami hindari terjadi juga. Mini bus jam 20.00 WIB sudah berangkat, Padahal kami sampai di Pul sekitar tiga menit sebelum jam keberangkatan, buruknya itu adalah pemberangkatan terakhir! Yang kami sesalkan kenapa pihak Baraya tidak menghubungi kami terlebih dahulu sebelum berangkat? Lantas apa gunannya mereka Minta nomor telfon kami waktu pemesanan??! (Gue kira ini bisa jadi perhatian pihak Travel dalam hal Service)
Yah...malam kami mulai "gila" di Jakarta setelah jam 20.00 WIB. Yang jelas malam itu juga kami harus sampai di bandung, sebab Motor kami parkirkan di SPBU di daerah Suci Bandung, di Pul Baraya tepat dimana paginya kami berangkat ke Jakarta. Agak sedikit panik gue pun browing via Hape nyari info travel terdekat. dan ternyata Jam segitu adalah pemberangkatan terakhir kebanyakan travel dari Jakarta ke Bandung. Nelfon ke beberapa travel lain hasilnya sama aja, Kami putusin untuk naik Bus dari terminal Pulo Gadung. Desak-desakan naik Transjakarta tujuan Pulo Gadung dari halte Kwitang, disitu gue kembali tersadara kalo kondisi angkutan umum Masal di Ibu Kota sangat buruk dan jauh dari memuaskan! bahkan lebih buruk dari empat tahun lalu ketika gue masih kuliah di Jakarta. Dari bediri sampe duduk di dalam bus Transjakarta akhirnya kami sampai di Terminal Pulo Gadung sekitar jam 21:30 WIB. Buru-buru kami menuju ke tempat biasa Bus tujuan Luwi Panjang Bandung berangkat. dan ternyata...ternyata...di terminah tersebut Bus malam tujuan Bandung tidak ada lagi yang berangkat setelah jam 20.00 WIB. Arrrggghh!
Seseorang di sana menganjurkan kami untuk ke terminal Kampung Rambutan. Katanya disana Bus berangkat 24 jam nonstop. Kami mulai putus asa, terpikir untuk bermalam di tempat teman di Jakarta, tapi gimana dengan motor yang kami parkir di SPBU? Hmm...
Dapat info kalo X-Trans yang di Hotel Kartika Chandra tujuan Bandung diberangkatkan tiap jam selama 24 jam penuh. Kami pun galau memilih antara ke Kp.Rambutan atau ke Pul X-Trans di daerah Semanggi Jaksel tersebut. Mulai gue & tia melanjutkan sedikit cek-cok kemudian kami putuskan untuk ke Semanggi. lagi-lagi naik Transjakarta. Transit di halte Harmoni untuk ganti Bus tujuan Blok M, kemudian transil lagi di halte dekat Balai Sarbini (gue lupa namanya). Tia lagi-lagi menenteng pantofelnya dan berjalan di jembatan transit yang Panjangnya bikin capek. Sesekali kami berhenti dan berusaha menikmati malam gila dengan foto-foto. Hujan pun mulai turun. Kami salaing menatap seakan setuju dengan kalimat What? Hujan? Oke, penderitaan kita bakal bertambah malam ini. Kemudian ketawa bersama seakan berkata Oke deh...kita nikmati aja malam ini, apapun yang bakal terjadi berikutnya.
Keluar dari halte Transjakarta, ternyata kami masih harus berjalan kaki cukup jauh ke Hotel Kartika Chandra. Kami berjalan dari bawah pohon ke pohon menghindari hujan. Mencoba menikmati sisa malam yang melelahkan. Dengan Tia yang lagi-lagi telanjang kaki berjalan di trotoar yang becek. Dan kami baru tau kalo Hotel Kartika Chandra tepat berada disamping Planet Hollywood. Kami sebenarnya telah pesan tiket via telfon sebelumnya ternyata tidak bisa langsung berangkat dengan pemberangkatan selanjutnya. Kami harus masuk daftar Waiting Lists dan menunggu ketidakpastian keberangkatan di Pul X-Trans. Huuuffftt!
Alhamdullilah akrinya pihak Travel memutuskan untuk memberangkatkan satu mobil tambahan karena banyaknya yang terdaftar di Waiting lists. Sekitar jam 00.00 WIB kami berangkat dari Jakarta, tidak ada kegiatan lain di dalam mobil selai tidurrrr. Seperti setengah merdeka rasanya di dalam mobil tujuan Bandung tersebut. Sampai di Bandung sekitar jam 02.00 WIB. Kemudian kami menghampiri taksi untuk segera ke SPBU tempat Motor kami tinggalkan. Dan kami lagi-lagi saling menatap dan tertawa karena ternyata Ban Taxi yang baru 2 meter berjalan itu Kempes! Unbelievable...ckckck ada-ada aja...
Kami pun cari taksi lain dan merasa lega setelah melihat Motor Mio Putih masih terparkir di tempat semula. hanya saja kedua Helm basah luar dalam akibat Hujan. Karena lelah dan lapar kami membeli Pop-Mie di CK di Area SPBU. Gokill-nya beberapa saat kemudian ada seseorang yang masuk juga ke CK untuk membeli Rokok. Wajahnya seperti familiar, ternyata dia salah satu aktor yang sering nongol di TV terutama Sinetron. Setelah googling akhirnya gue tau kalo nama tu aktor adalah Adipura. Nih Penampakannya.
Sambil makan POP Mie gue & Tia ngobrol soal kisah kami malam itu. Diantara pembicaraan gue bilang Jadi kisah sulit kita malam ini diakhiri dengan ketemu Artis Sinetron?. Kami pun tertawa trus berangkat ke Dago nganterin Tia pulang kemudian gue berangkat lagi ke Kosan di daerah ITT. Bahagia setelah ketemu kasur dan bantal di Kosan. hahaha..
NOTE :
Sebenernya kisahnya lebih Seru, Gokill, Menegangkan, Dramatis, dan Mengharukan (Lebay). Cuma berhubung gue gak pandai menceritakannya lewat tulisan ini jadi ya...Cari Alesan...
keren
ReplyDeleteseru gan perjalannnya :)
ReplyDelete