Lihatlah dia...
by Sandy
Lihatlah dia...
Tertunduk dengan mata hujan
Tersedu dengan rasa kacau balau di dadanya
Mendengar seruan teman yang tak ia dengarkan
Menipu diri dengan senyuman mata merah
Aku tetap bersila menikmati ayam bakarku
Sesekali melihat air matanya tak sempat jatuh ke lantai
Bukan karna ku tak peduli atau tak sanggup menenangkannya
Aku hanya ingin ia menikmati sakitnya karna ia tak mampu
Tak berani memuntahkan Cinta yang lama bersemayam diperutnya
Pada pangeran tak berkuda dihatinya
Lihatlah dia...
Miris melihat seorang Pria bercengkrama dengan Wanita di sampingnya
Lihatlah dia...
Miris melihat seorang Pria bercengkrama dengan Wanita di sampingnya
Cemburu dijadikannya selimut dari udara nol derajat
Pengamen iringi hati terbakarnya dengan lagu patah hati
Luluh lantakan segenap harapan Cintanya
Aku bersila menikmati makan malamku di saung itu
Sesekali melihat matanya yang masih sanggup membendung hujan
Bukan karna ku tak peduli atau tak sanggup menghiburnya
Aku hanya ingin ia belajar dari rasa sakitnya sendiri!
Pengamen iringi hati terbakarnya dengan lagu patah hati
Luluh lantakan segenap harapan Cintanya
Aku bersila menikmati makan malamku di saung itu
Sesekali melihat matanya yang masih sanggup membendung hujan
Bukan karna ku tak peduli atau tak sanggup menghiburnya
Aku hanya ingin ia belajar dari rasa sakitnya sendiri!
Belajar untuk tidak menyiksa diri...
Cinta harus diterjemahkan sebelum mengalir air mata
Lemparkan dengan berani kepada yang belum tentu membalasnya
Cinta hanya akan membusuk dan tak berbunga jika hanya menunggu
Menunggunya menikmati Cinta yang lain...
Cinta hanya akan membusuk dan tak berbunga jika hanya menunggu
Menunggunya menikmati Cinta yang lain...
Kita diberi waktu...
Tak ada waktu yang tepat untuk ungkapkan Cinta! Kecuali Secepatnya...
wuaaa, deja vu kyknya nih, kayak pernah mengalami hal ini deh :)
ReplyDeletekunjungan ..
ReplyDeletesalam sukses selalu ..:)