Sangat mengerikan membaca sebuah slogan yang pernah terpampang dijalanan beberapa waktu lalu dengan tulisan Negara Autopilot. Seperti tidak dianggap keberadaan Presiden yang sudah hampir dua periode menjabat di negeri ini. Mungkin memang begitu, atau itu hanyalah slogan politis untuk menjatuhkan citra seorang pemimpin Negara demi 2014? I Don't Care! Saya bahkan tidak memilih salah satu dari semua warna yang dikibarkan melalui bendera-bendera partai Politik di jalanan.
Banyak orang yang memang kecewa dengan kinerja orang-orang itu (baca : Pejabat) yang sepertinya tidak sungguh-sungguh dalam membenahi negara yang rusak ini. Presiden, mungkin jabatan ini adalah obsesi sehingga banyak orang memperebutkannya. DPR, sebuah lembaga terhormat yang katanya penyambung lidah rakyat ini seharusnya diisi oleh orang-orang yang punya idealisme dan cinta negaranya, bukan orang-orang yang mencari pekerjaan dengan income banyak namun bisa dikerjakan sambil TIDUR dan ingin dipanggil sebagai DEWAN YANG TERHORMAT. Kekacauan di negara ini makin diperburuk dengan banyaknya pemberitaan media yang tidak objektif dan dipenuhi dengan kepentingan-kepentingan pemilik media tersebut yang tak lain adalah para pejabat politik. Sepertinya media makin menjadi kendaraan politik yang paling menguntungkan. Tragis!
Sementara anggota dewan berwisata ke luar negeri dengan uang pajak (baca : upeti) yang kita bayar, banyak rakyat yang menahlukan hari dengan susah payah agar punya uang untuk beli makan di malam harinya. Ada juga wanita yang dengan wajah lusuh menimang anaknya yang sakit dan tak mampu beli obat, Pria tua yang masih harus berjuang dengan keras untuk menyambung hidup padahal dia adalah seorang Veteran, dan masih banyak lagi kondisi yang menyedihkan di Negara dengan SDA yang melimpah ini. SDM? saya rasa banyak orang-orang hebat di negeri ini yang mampu mengurus SDA yang ada, Hanya saja pemerintah mungkin sengaja menutup mata dan menginginkan "Uang cepat" sehingga memilih investor asing untuk mengeruk kekayaan alam Indonesia yang berujung pada kondisi masyarakat yang merasa diperlakukan dengan tidak adil. Bayangkan, bagaimana mungkin di kalimantan masih sangat kekurangan Listrik untuk penerang dimalam hari padahal banyak kekayaan alamnya yang mampu menghasilkan energi listrik, jutaan ton batubara diangkat dari sana, jutaan barel minyak di hisap setiap hari dari perut buminya tetapi kenapa orang-orang disana tidak sepenuhnya menikmati kekayaan tersebut, dan wajar jika rakyat Papua marah dengan keberadaan Freeport yang dengan ganas menggali kekayaan alamnya namun tidak memberikan efek yang begitu baik kepada warga disana. Belum lagi masalah Korupsi! Ckckck...The Sad Country...
Lucunya negeri ini
ReplyDelete